06 November 2022

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 1.1

 


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jurnal adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu. Sementara itu, refleksi merupakan gerakan atau pantulan diluar kesadaran sebagai reaksi suatu hal atau kegiatan yang dating dari luar.

Jurnal refleksi dwimingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan. Jurnal ini menjadi kewajiban yang harus dibuat oleh para CGP.

Kami akan menulis mengenai refleksi kegiatan-kegiatan pelatihan yang sudah kami lalui pada modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam menulis jurnal refleksi ini saya berpedoman pada model 4F, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway, yang mencakup: 1)Fact; 2) Feeling; 3) Findings; 4) Future.

 

FACTS (Peristiwa)

Kami mengucapkan syukur alhamdulillah berkat Allah SWT kami dinyatakan lolos untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7. Pada tanggal 20 oktober 2022 CGP Angkatan 7 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem Makarim, B.A.,M.B.A dan dirjen GTK melalui zoom yang diikuti CGP Angkatan 7 se Indonesia.

Pembukaan juga diisi oleh Kepala Balai Guru Penggerak. Beliau menyampaikan bahwa selama megnikuti diklat guru penggerak diharap para CGP jangan sampai berhenti ditengah jalan karena Bapak/Ibu adalah guru-guru pilihan. Program guru penggerak juga jangan dijadikan alasan untuk menghambat proses belajar mengajar dikelas.

Pada tanggal 22 oktober 2022 diadakan lokakarya orientasi secara luring pukul 08.00 s.d 16.00 WIB di SMP Negeri 2 Lamongan. Dalam kegiatan ini diundang juga pengawas dan Kepala Sekolah tempat CGP mengajar. Dengan diikutsertakannya Kepala Sekolah dalam lokakarya tersebut sungguh Bahagia dan bangga karena beliau mendapat pemahaman yang mendalam tentang perjalanan Pendidikan Guru Penggerak sehingga diharapkan dapat memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan Pendidikan Guru Penggerak ini dengan baik.

Dalam moment ini kami focus menggali dan memperluas wawasan kami tentang mengenal siapa kami, apa yang belum dan sudah ada pada diri kami serta mengerjakan 5 LK dan mendiskusikannya untuk mendapatkan pemahaman mendalam.

Dengan bimbingan bapak Nur Aziz, Bu Yuli Widdi selaku Pengajar Praktik, kami merasa lokakarya orientasi ini menjadi sangat menyenangkan sehingga waktu yang cukup lama tersebut menjadi tidak terasa. Kegiatan dimulai dari membuat kesepakatan kelas, kemudian mempresentasikan harapan menjadi CGP melalui modle. Beliau juga meminta kami membuat google site sebagai wadah guru penggerak yang nantinya siap berbagi praktik baik bagi guru-guru yang lain.

Mulai 24 oktober 2022 kami mulai belajar mandiri di LMS dengan modul 1.1 Mulai dari Diri. Pada modul ini kami diminta untuk membuat tulisan Reflektif Kritis tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan Harapan dan Ekspektasi setelah mempelajari modul ini.

Pada tanggal 25-26 Oktober 2022 kami eksplorasi konsep (EK) modul 1.1 bersama Fasilitator dan teman-teman CGP melalui ruang virtual. Pada Eksplorasi Konsep kami dibimbing oleh fasilitator untuk berdiskusi memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai tujuan dan asas Pendidikan dan menganalisis konsep-konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara berdasarkan pengalaman pembelajaran yang berpihak pada murid.

Pada tanggal 27-28 Oktober 2022 kami melakukan ruang kolaborasi (RK) untuk berdiskusi dan melalukan presentasi untuk menemukenali nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat.

Pada tanggal 31 oktober 2022 kami melakukan demontrasi kontekstual, kami diminta mendisain strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD- “Pendidikan yang Berpihak pada Murid”- sesuai dengan Konteks Diri Sendiri dan Sosial Budaya di daerah asal melalui karya demontrasi kontekstual dalam video, infografis, puisi atau lagu dll).

Pada tanggal 2 November 2022 kami melakukan Elaborasi Pemahaman Bersama Instruktur. Kami bersama Instruktur mengelaborasi pemahaman mengenai refleksi filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara. Kami melakukan elaborasi pemahaman melalui virtual meeting yang dihadiri oleh kelas besar kami CGP Angkatan 7 kelas 73.

Pada tanggal 3 November 2022 kami melakukan Koneksi Antar Materi, kami diminta untuk membuat kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki hadjaw Dewantara.

Pada tanggal 4 November 2022 kami melakukan Aksi Nyata, kami diminta untuk mendokumentasikan kontribusi nyata penerapan pemikiran Ki hadjar Dewantara di kelas dan di sekolah sebagai pusat pengembangan karakter.

FEELING (Perasaan)

Kurang lebih dua minggu menjadi CGP, banyak sekali pengalaman yang diperoleh serta banyak sekali hal yang dirasakan dari sedih, senang, down semua bercampur dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan tugas demi tugas yang ada dalam Program Guru Penggerak.

Banyak ilmu pengetahuan yang saya dapat selama menjalani proses ini, bagaiman menjadi guru baik, bagaimana menuntun anak, berhamba pada anak serta upaya apa yang harus dilakukan. Keseluruhan kegiatan yang ada pada LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang pendidikan sangat jauh dari yang diharapkan dengan tujuan KHD.

KHD menjadi sosok yang wajib menjadi teladan sebagai guru bahwa kita harus bisa memanusiakan manusia, sehingga murid dapat mencapai kodrat alam dan kodrat zaman sehingga anak didik dapat merasakan kebahagiaan dan keselamatan sejati.

FINDINGS (Pembelajaran)

Banyak pembelajaran yang kami dapat dalam mempelajarai modul 1.1 tentang filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Kami mendapatkan ilmu-ilmu baru yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi kami sebagai seorang pendidik. Melalui 6 dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara kami merasa mendapat bekal yang luar biasa.

Sebagai seorang pendidik kami harus menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat dengan mengacu pada trilogi Pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani.

Anak memiliki kodrat merdeka, merdeka batin adalah Pendidikan sedangkan merdeka lahir adalah pengajaran. Dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Kami harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan minat, bakat, dan kreatifitasnya sebab manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya tidak bergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.

Sebagai pendidik kami harus senantiasa berpihak pada anak. Kami harus memandang anak bukanlah kertas yang bisa Digambar sesuai kemauan kami,  karena mereka lahir dengan kodrat yang samar. Tugas kita adalah menebalkan garis-garis samar itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

FUTURE (Penerapan)

Kami akan melakukan perubahan dalam pembelajaran dikelas, agar tujuan Pendidikan dapat tercapai dengan baik. Kami sadar selama ini kami jauh dari sempurna jika di kaitkan dengan filosofis pemikian Ki Hadjar Dewantara. Pembelajaran yang berpusat pada murid, agar tercipta suasana belajar yang interaktif, dan menyenangkan di dalam kelas.

Kami sebagai guru memberi kebabasan kepada murid untuk menggali potensi yang dimilikinya serta menuntun menemukan jati dirinya agar kelak menjadi manusia seutuhnya. Memberikan anak budi pekerti yang luhur agar mampu menjadi pribadi yang baik sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Kami sebagai guru menuntun murid untuk tumbuh dan berkembang sesuai kodrat mereka. Sehingga akan mempermudah mereka dalam mengatasi permasalahan hidupnya dimasa kini ataupun masa yang akan datang.

Lampiran Foto







  

 

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

  PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJAR   OLEH : KHUSTYAWAN EKA PUTRA HANDANA   Menjadi...